Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan kertas daur ulang lapis plastik seperti kertas nasi bungkus yang digunakan sebagai pembungkus makanan. Nasi padang, nasi uduk, nasi rames, nasi goreng, dan berbagai jenis nasi bungkusan lainnya jika kita membeli di pinggir jalan atau warung makan umumnya dikemas dengan kertas daur ulang ini. Makan nasi bungkus memang nikmat tiada tara, bahkan ada yang memakan langsung dengan tangan tanpa menggunakan sendok. Boleh saja hal itu dilakukan asal dipastikan mencuci tangan dahulu agar terhindar dari bakteri.
Namun dibalik kenikmatan nasi bungkus itu, tahukan kalian kalau sebenarnya kertas daur ulang ini tidak berstandar food grade, sehingga tidak aman digunakan sebagai pembungkus makanan? Kertas pembungkus tersebut ternyata bisa memicu kanker dan penyakit lain. Meski umum digunakan, kertas ini tidak layak untuk dijadikan pembungkus makanan dan bisa membahayakan kesehatan. Beda halnya jika kita membeli jenis makanan tersebut di restoran atau rumah makan yang penyajiannya sudah menggunakan kotak makan kertas dan dilapisi tray plastik sebagai alas, tentunya lebih aman dan tidak ada migrasi, hanya saja penggunaan plastik tersebut yang membuat sampah plastik meningkat.
Menurut dr. Shirley Ivonne Moningkey, M. Kes, ahli Epidemiology, kertas nasi bungkus/daur ulang bisa memicu kanker dan penyakit lain. Hal ini disebabkan oleh penggunaan material daur ulang yang mengandung banyak bakteri. Selain itu, kertas tersebut juga dilapisi dengan plastik sehingga tidak bisa terurai dan menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan. Bahkan juga mengandung chlorine dan campuran zat berbahaya lainnya.
Menurut dr. Shirley juga, kertas ini lebih berbahaya jika digunakan untuk kemasan makanan panas, berkuah, berminyak, dan asam. Saat kontak dengan makanan, zat–zat berbahaya dalam kertas akan keluar bercampur dengan makanan yang kemudian kita konsumsi. Kandungan zat berbahaya inilah yang bisa memicu kanker dan penyakit lain!
Dari permasalahan tersebut, sangat penting bagi masyarakat dan para pelaku usaha makanan untuk mulai mengenal dan menggunakan kemasan food grade, serta mengutamakan penggunaan kemasan yang ramah lingkungan.
Telah diterapkan oleh berbagai perusahaan ternama di dunia, food grade sendiri adalah suatu keadaan di mana kemasan tersebut aman untuk kontak langsung dengan makanan dan minuman. Berkat kemasan food grade, makanan dan minuman yang ada di dalamnya tidak berbahaya saat dikonsumsi, sebab food grade tidak memiliki risiko migrasi bahan-bahan kimia atau komponen lainnya yang ada di kemasan untuk mengkontaminasi bahan makanan.
Kertas pembungkus ini sudah menjadi kebiasaan sehari-hari masyarakat khususnya di Indonesia dan efeknya sangat berbahaya dalam jangka panjang. Masyarakat perlu disadarkan mengenai ancaman bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan kertas daur ulang tersebut. Untuk mencegah risiko dan bahaya, kita dapat menggunakan kemasan food grade. Salah satu pilihan kemasan food grade adalah produk brand Foopak Bio Natura produksi PT. Indah Kiat Pulp and Paper di Serang, Banten, yang tidak hanya telah memenuhi standar food safety domestik dan internasional, namun juga ramah lingkungan.
Hayooo, jika sudah tau dampaknya, apakah masih mau membeli nasi bungkus dan makanan berbahan kertas daur ulang? Lebih baik membawa alat makan sendiri dari rumah jika ingin membeli makanan di luar yaa guys, atau dipastikan kemasan makanan yang digunakan food grade seperti Foopak!