Penggunaan kemasan ramah lingkungan kian hari kian meningkat seiring dengan berkembangnya inovasi kemasan eco-friendly dan tuntutan di negara – negara maju yang sudah melakukan program dan gerakan peduli lingkungan. Plastik PE sebagai bahan lapisan tambahan kemasan paper cup sekali pakai menjadi salah satu concern market dikarenakan bahan lapisan plastik tersebut yang memerlukan waktu ratusan tahun untuk terurai. Isu limbah plastik menjadi permasalahan yang tak kunjung usai mengingat setiap tahunnya limbah plastik terus bertambah dan semakin buruknya dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan.
Di negara – negara maju, program pengurangan penggunaan plastik sudah diterapkan di hampir semua segmen seperti penggunaan kantong belanja, kemasan produk industri, dan kemasan makanan /minuman berbahan plastik lainnya.
Menurut data dari Department for Environment Food and Rural Affairs (DEFRA) pemerintah Inggris menyatakan bahwa Inggris mengkonsumsi sekitar 8,5 miliar sedotan plastik per tahunnya. Ini setara dengan rata-rata warga yang menggunakan 130 sedotan per tahun, dan dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya, angka ini sangat tinggi.
Ketika memesan minuman dan memakai sedotan plastik, kita tidak menyadari gambaran besar yang ada di balik sedotan setelah membuangnya. Tercatat 8,3 miliar ton sampah plastik di dunia dan tujuh persen dari data sampah plastik ini terdiri dari sedotan plastik. Inggris menyumbang 4,93 juta ton sampah plastik setiap tahun dan 3.570 ton sedotan.
Seiring dengan memburuknya jumlah limbah plasik di dunia, saat ini penggunaan sedotan plastik sudah mulai dilarang dan dikurangi, contohnya di coffee shop atau paper cup restoran cepat saji di segmen F&B. Mereka hanya menyajikan pesanan minuman di cup tersebut tanpa menambahkan plastic straw. Kebijakan ini sudah mulai diterapkan di hampir semua restoran cepat saji besar. Kemudian salah satu inovasi terkini adalah paper cup yang dinamakan Butterfly Cup sebagai solusi untuk mengurangi penggunaan plastic straw dan plastic lid. Bentuknya yang unik namun memiliki value yang besar dan bermanfaat.
The butterfly cup is a breakthrough design for standard paper cups and has the advantage of being environmentally friendly. The design is patent and has a lid that integrates with the paper cup to avoid the use of a separate plastic lid. The method of the lid that blends with the paper cup is simpler and hygienic than ordinary conventional paper cup which have a separate plastic lid.
Desain Butterfly Cup juga memiliki fitur untuk mencegah air tumpah dari gelas apabila ditutup dengan baik berbeda dengan gelas biasa yang membutuhkan tambahan tutup plastik. Dalam kondisi mobilisasi tinggi, seperti di kabin pesawat, hal ini merupakan sebuah efisiensi dan sebuah improvisasi besar dalam masalah keamanan karena air tidak akan tumpah. Konsumen dapat meneguk minuman melalui dua sisi lubang di kanan dan kiri atas cup.
Desain Butterfly Cup sangat cocok dengan bahan baku kertas Foopak Bio Natura. Foopak Bio Natura dapat terurai di tanah secara langsung selama 24 minggu. Kertas Foopak Bio Natura memiliki sertifikasi bebas plastik dari Flustix dipastikan kertas ini tidak memakai coating (lapisan) berbahan plastik. Selain itu, kertas ini aman kontak secara langsung dengan makanan karena sudah lulus uji food grade dari ISEGA dan FDA yang menyatakan aman.
Dalam penggunaan di suhu tinggi, kertas ini dapat dimasukan ke dalam microwave hingga 175° C. Sebagai kertas yang ramah lingkungan, kertas ini juga memiliki sertifikat Cyclos yang berarti dapat di recycle tanpa treatment khusus.
PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. Serang Mill memproduksi kertas Foopak Bio Natura sebagai solusi kemasan minuman ramah lingkungan yang praktis dan bebas plastik. Perpaduan antara kertas Foopak Bio Natura dengan desain Butterfly Cup sudah terealisasi dan telah bekerja sama dengan Anomali Coffee, dengan tujuan visi untuk mengurangi sampah plastik dan melestarikan lingkungan.
Selain itu Foopak Bio Natura dan Anomali Coffee turut menyukseskan acara KTT G20 di Indonesia dengan membuat Butterfly Cup bernuansa G20 Indonesia 2022. Indonesia sendiri merupakan produsen kopi terbesar nomor empat di dunia setelah Brazil, Vietnam, Kolombia. Dalam 10 tahun terakhir industri kopi di Indonesia naik signifikan sebesar 250%. Kertas Foopak Bio Natura khusus di desain untuk dijadikan sebuah paper cup yang ramah lingkungan berbanding lurus dengan berkembangnya industri kopi. Diharapkan inovasi Butterfly Cup segera dikenal pasar dan merambah sebagai kemasan kopi / minuman lainnya. Saatnya ngopi dengan bijak demi bumi yang lebih hijau di masa depan!