Perubahan iklim menjadi isu yang menarik perhatian dunia. Beragam peristiwa alam ekstrem terjadi di berbagai negara seperti gelombang panas, kebakaran hutan, banjir besar, dan longsor. Secara kasat mata, kita mungkin bisa mengatakan bahwa bencana alam sudah lama terjadi dan bukan hal baru lagi. Bencana ini menunjukkan proses bumi menua dan bergerak setiap saat. Namun sejak abad ke-21, ditemukan banyak bukti bahwa perbuatan manusia mengeruk sumber daya alam mulai terlihat konsekuensinya. Jika tidak terkendali, hal ini akan berdampak lebih parah lagi untuk kehidupan generasi berikutnya.
Sebagai individu yang produktif di generasi serba modern dimana knowledge dan technology sangat mudah didapatkan seperti sekarang ini, banyak hal yang bisa kita lakukan mulai dari diri sendiri. Berikut 6 cara mengurangi dampak buruk perubahan iklim yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari:
Cara mencegah global warming yang pertama adalah dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi yang berarti lebih sedikit emisi. Selain menghemat bensin, berjalan kaki dan bersepeda merupakan bentuk olahraga yang menyehatkan.
Mulailah cermat membeli barang hemat energi seperti lampu LED, dan elektronik lainnya. Juga membiasakan untuk melakukan hal sederhana namun konsisten seperti menyalakan lampu seperlunya, menyabut kabel dari stop kontak saat tidak digunakan, dan menggunakan elektronik seperti TV dan AC pada saat diperlukan saja.
Semakin sedikit air yang digunakan, semakin baik untuk lingkungan. Menghemat air dapat dilakukan dengan langkah mudah seperti mematikan keran saat menyikat gigi atau membersihkan wajah, meghindari mandi berlama-lama, menghindari keran yang menetes dan pipa yang bocor, dan aktivitas lainnya yang membatasi pemakaian air agar tidak berlebihan.
Mengurangi sampah makanan bisa dimulai dari proses menyiapkan makanan sampai jadi. Kita bisa memaksimalkan semua bahan masakan yang digunakan sehingga tidak terbuang. Selain itu, siapkan makanan seperlunya saja agar tidak menjadi sampah. Kemudian untuk pengelolaan sampahnya, kita bisa memisahkan sampah rumah tangga/ sampah basah dan sampah kering.
Salah satu cara pemanfaatan sampah makanan rumah tangga yaitu dengan pembuatan kompos. Hasil kompos dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk merawat tanaman-tanaman, menyuburkan tanah dan memperbaiki struktur kualitas tanah di lingkungan rumah kita. Caranya sangat mudah dan bisa dilakukan sendiri di rumah yaitu dengan mencampur sampah organic dengan tanah dan air, bahkan dapat ditambahkan kertas bekas kemasan yang ramah lingkungan. Detail cara dan jenis kemasan yang dapat dikompos bisa dilihat di artikel “Cara membuat kompos Foopak Bio Natura di rumah” yaa guys.
Kemasan makanan pada akhirnya akan menjadi sampah. Mulailah bijak memilih produk sustainable packaging. Reduce, reuse, dan recycle merupakan langkah sederhana mengurangi pemanasan global. Kita bisa mulai me-reduce kemasan plastik dengan mengganti kemasan yang ramah lingkungan seperti kemasan kertas. Re-use untuk menggunakan kembali benda-benda bekas seperti kantong plastik/botol plastik untuk container di rumah.
Dan recycle adalah kegiatan mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai. Kita bisa memanfaatkan kemasan bekas tersebut menjadi sesuatu yang bernilai misalnya kantong plastik menjadi tas belanja, dan botol plastik menjadi ecobrick atau kerajinan lainnya. Besarnya penggunaan kemasan di dunia sangat berdampak pada perubahan iklim, dan tanggung jawab kita bersama untuk memilih kemasan dengan bijak. Foopak Bio Natura adalah pilihan bijak untuk menjaga bumi ini tetap lestari. Selain tidak mengandung plastik, kertas kemasan Foopak Bio Natura ini juga dapat di-recycle dan dapat dikompos, sehingga aman digunakan sebagai kemasan food grade dan eco-friendly.
Tips–tips di atas mudah dilakukan dimana saja dan kapan saja. Mulailah dari hal-hal kecil secara konsisten yang membawa perubahan besar untuk generasi anak cucu kita. Ajarkan sebanyak mungkin orang di sekitar untuk menghormati serta turut menjaga alam dan lingkungan. Let’s start this lifestyle from ourselves!