Menjaga keamanan pangan bukanlah sebuah pilihan bagi kami, tapi sebuah keharusan.
Berdasarkan riset yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), jumlah bakteri yang terkandung dalam kertas pangan yang terbuat dari kertas daur ulang sekitar 1,5 juta koloni per gram, sedangkan rata-rata kertas nasi yang umum digunakan beratnya 70 s/d 100 gram. Itu artinya ada sebanyak 105 juta sampai 150 juta bakteri yang terdapat dalam kertas tersebut.
Kandungan mikroorganisme di kertas daur ulang memiliki nilai tertinggi dibandingkan kertas lainnya. Ini melebihi batasan yang ditentukan. Zat-zat kimia tersebut berdampak negatif terhadap tubuh manusia dan dapat memicu berbagai penyakit seperti kanker, kerusakan hati, dan kelenjar getah bening. Mengganggu sistem endokrin, gangguan reproduksi, meningkatkan resiko asma dan mutasi gen.
Sampah organik, atau sampah yang berasal dari bahan alami seperti sayur, kulit buah, dan lain-lain akan hancur dalam hitungan hari atau minggu, atau paling tidak kurang dari satu bulan. Sementara sampah kertas akan terurai dalam waktu 2 sampai 6 bulan.
Kantong plastik biasa membutuhkan waktu 10 hingga 12 tahun untuk terurai. Botol plastik lebih lama lagi. Karena polimernya yang lebih kompleks dan lebih tebal, botol plastik memiliki waktu 20 tahun untuk hancur. Sedangkan styrofoam yang umum digunakan di Indonesia, membutuhkan waktu 500 tahun untuk bisa hancur sempurna.
(sumber: CNN Indonesia)
"*" indicates required fields
Thank you for your request, please click bellow button to download
Unduh