Siapa hari gini yang tidak menyukai es krim? Ya, makanan penutup ini memang hampir disukai oleh semua kalangan di seluruh penjuru negeri, mulai dari anak-anak, remaja, maupun lansia. Selain varian rasa dan bentuk yang unik, desain kemasannya pun dapat menjadi daya tarik tersendiri dan mampu menarik kesan visual. Design yang unik kerap menarik perhatian konsumen, umumnya Millenials dan Gen Z. Mereka sering membagikan hal-hal baru yang inovatif dan kreatif kepada rekan juga keluarga. Macam-macam es krim yang populer dan banyak diminati diantaranya adalah gelato, sorbet, frozen yogurt, dan rolled es krim yang sering dijumpai di pasaran. Es krim tersebut beragam bentuk ada yang disajikan dengan gelas kaca, waffle cone, stick, wadah plastik, paper cup, dan kotak kemasan kertas. Varian harganya pun beragam mulai dari ribuan hingga ratusan ribu rupiah per saji.
Seiring berkembangnya waktu, kita dapat melihat semakin banyak merek ice cream yang beralih ke kemasan berbahan dasar kertas dengan hasil cetak bagus dan ramah lingkungan. Paper cup memiliki beberapa keuntungan diantaranya yang paling umum adalah easy to handle, bisa dibawa pulang/ take away, tahan lama dan tidak bocor. Disamping itu, kemasan paper cup bisa dicetak grafis, colorful, serta penambahan quotes dan taglines dapat menjadikan kemasan terlihat menarik dan trendy. Para pelaku usaha es krim bisa dengan bebas mengekspresikan daya tarik desain mereka melalui kemasan paper cup dan menciptakan ciri khas tersendiri.
Kemasan paper cup yang ada di pasaran saat ini umumnya masih terbuat dari material kertas dengan sedikit lapisan di bagian dalam untuk mencegah kebocoran dan memberikan sifat penyegelan. Walau bila dilihat dari sudut pandang keramahan terhadap lingkungan sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan plastik, namun kemasan jenis ini masih membutuhkan treatment untuk pendaurulangannya. Banyak tempat daur ulang yang menolak untuk menerima limbah kemasan dikarenakan sulit memisahkan lapisan plastik.
Foopak Bio Natura, solusi produk baru yang ramah lingkungan, adalah material kertas yang dapat menggantikan paper cup tradisional yang non-plastik dan menuntaskan issue saat ini. Foopak Bio Natura dapat menguraikan produk secara alami, dikompos menggunakan metode sederhana di rumah dan tentu dapat didaur ulang. Foopak Bio Natura adalah produk unggulan inovasi dari PT. Indah Kiat Serang, produsen kertas multinasional terbesar di Indonesia. Hadirnya Foopak Bio Natura menjawab kebutuhan market akan kemasan es krim yang eco-friendly, sustainable, menarik dan trendy. Beberapa fitur unggulannya yaitu memiliki ketahanan suhu hingga -18°C yang sangat cocok untuk kemasan es krim, dan kemampuan rekat yang baik saat proses pembentukan kemasan menjadikan produk ini berkualitas tinggi. Kertas kemasan ini mudah terurai (memiliki sertifikat EN13432), dapat didaur ulang dan repulp tanpa proses tambahan (memiliki sertifikat EN 13430 dari Institute Cyclos-HTP). Foopak Bio Natura juga plastic free dan telah disertifikasi oleh Flustix mengikuti aturan single use plastic baru di Eropa yang dapat digunakan sebagai wadah makanan/ minuman sekali pakai, cup kertas, kotak makan siang, tray/ alas makanan, sedotan kertas, dan lain-lain.
Maraknya penggunaan plastik untuk kemasan es krim di pasaran perlu diminimalisir, karena dampak dari penggunaan kemasan plastik tersebut membahayakan lingkungan dan kesehatan. Metode daur ulang plastik sangat manantang di banyak negara. Limbah plastik sangat sulit terurai dan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai menjadi mikroplastik yang lebih berbahaya lagi bagi lingkungan. Fenomena yang terjadi saat ini, dampak penggunaan plastik berakhir menjadi sampah di lautan dan merusak ekologi laut. Mungkin sekarang belum terlihat signifikan, namun akan fatal untuk generasi mendatang jika tidak perlahan dihentikan.
Mengingat sulitnya mengelola limbah plastik dan berdampak buruk bagi lingkungan, membuat pengusaha bisnis dan perusahaan saat ini mulai bergerak untuk memproduksi produk yang mengurangi penggunaan plastik khususnya untuk kemasan produk. Dengan begitu, mereka turut andil dalam upaya melestarikan lingkungan dan melindungi bumi yang marak dengan slogan Save the Earth saat ini. Sudahkah kita melakukan langkah yang sama untuk kebaikan alam, anak-anak dan cucu-cucu kita?
